Minggu, 18 November 2012

Titik

Tak terhitung langkah kuayunkan
Terpanggang matahari
Terantuk berjuta kerikil tajam
Terguyur hujan,
Keringat dan darah ini tuntas terperas

Tak ada tatapan sinis
Tak ada pengucilan
Tak ada dakwaan

Aku datang dari titik
akan berakhir pada titik jua
aku tahu tanda tanda darimu

Salahku, tentu ingin kau maaf
Keluhku bukan hambatan tawa kalian
Rasa ini, jangan kau guna acuan
Aku lelah tanpa ingin berhenti
Aku letih, tak terlintas hentikan semangat

*Padang, 16 Nov 12

Seru dan Tanya

Hati itu mirip piala
Memang untuk dimenangkan
Lalu berjuang keras untuk mempertahankan

Perempuan dan hati tak bisa dicerai
Mereka sensitif bersamaan tanpa tanda tanya
Perempuan ingin dibimbing tanpa tanda seru
Perempuan juga ingin dipercaya tanpa tanda tanya

Perempuan,
Tak pernah benar-benar jadi dewasa
Untuk rela melepas manjanya

Hati,
Tak pernah benar-benar konstan
Selalu menyisakan keibaan

Mungkin ..
Itulah mengapa cinta tak perlu tanda seru
Dan selalu menyisakan tanda tanya

*Puisi (iseng) pertama yang dimuat di padang ekspres16 nov 2012

Jumat, 16 November 2012

Koma (,)

Jelaskan padaku
Bagaimana menghadapi malam
Jika kau berikan senyum itu
Pada sisi langit yang lain

Aku tak punya tanda koma
Untuk menghentikan rasaku
Bagai kecepatan kilat cahaya
Dia melaju bebas tiada tali kendali

Daripada kita terengah
Dan tak sampai nafas pada titik
Sebagai pemberhentian sempurna
Tak apalah kita melepas semua kata yang sudah dilampaui
Karna kita bisa memulai lagi pelan-pelan (,)

Mungkin aku memang tak paham
Atau malah sengaja abai
Memaknai jeda yang cuma setoreh ini


Ceramahi aku
Bagaimana membuat titik
Di mana koma adalah harapanku

*coret-coret di penghujung malam ketika kau berucap tentang koma ^_^

Doggie