Selasa, 20 Desember 2011

Menikmati Hidup

Kita bebas memilih hidup kita. Mau jadi apa dan kemana, kita bebas. Kita bisa menjadi baik untuk diri kita atau menjadi buruk untuk lingkungan kita.

Suatu hari sahabat saya menyalahkan keadaan keluarganya yang broken home, menjadi alasan tersendiri  mengapa dia melakukan hal yang tak pantas dilakukan.

Menurut kita adil kah?? atau pantaskah??

Muncul dua jawaban.

Pertama, benar. Karena dia memiliki keluarga yang broken home, sehingga dia kurang kasih sayang dan keluar dari norma-norma, dan ini arti nya semua anak dari keluarga broken home bebas melakukan apa saja, menjadi apa saja, melakukan keburukan pun boleh, karena dia broken home.

Kedua, salah. Karena broken home bukanlah alasan, seharusnya bisa dia jadikan motivasi terbaik untuk menunjukan pada dunia jika kita yang kurang bukan berati tidak bisa menjadi luar biasa. Kita yang tidak sempurna dalam kehidupan bukanlah sampah zaman. Kita bisa berkembang, berkerasi dan memiliki masa depan dan dunia.

Saya tidak bisa memilih jawaban mana yang paling tepat.

Tapi saya memiliki pemikiran yang tepat bahwa Allah tahu yang terbaik untuk kita. Kadang kala kita hanya memandang hidup ini seperti lingkaran api atau benang kusut, tahukah kau saudaraku? Allah sedang merajut kisah indahmu, memikirkan setiap detil terindah dari kehidupanmu.

Setidaknya pandang wajah di bawah mu, maka kau akan tahu artinya bersyukur. Karena hidup bukan putaran bola yang statis, hidupmu dinamis jika kau mau bergerak, hidupmu indah jika memiliki syukur dari hal terkecil yang kau tau dan kau miliki.

Nafasmu, gerakmu hingga kedipan matamu pun sebuah nikmat. Pernahkah kau bayangkan saudaraku, ketika semenit saja matamu tidak berkedip, apa yang akan terjadi ??


Sekalipun kau meninggalkan atau berlari Allah tetap mengawasi mu..
Jagalah semua langkahmu kawan..

Karena ini hidup kita, tidak ada yang bisa memilih kemana dan dimana kita, semua ada di tangan kita..

Ganbate . . . .!!!


# Sedikit coretan di sela-sela persiapan penerbitan tabloid suara kampus terakhir tahun ini ^_^

Minggu, 11 Desember 2011

Sepasang Kekasih Menikah di RS

Padang, Padek—Rasa sakit sepertinya tidak bisa mengalahkan rasa cinta untuk menunaikan sunah rasul. Seperti yang dilakukan Nemi Wardah Fatati, putri mantan dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang, Sudirman, yang melepas masa lajangnya di Ruang Pertemuan Rumah Sakit Ibnu Sina Padang. Nemi resmi dinikahi pujaan hatinya, Nadirman, Jumat  (9/12).

Wajah pucat Nemi berseri saat pria yang dicintainya akan segera menjadi imamnya. Setelah satu bulan dirawat di RS Ibnu Sina dengan diagnosis penyakit saraf, Nemi meneteskan air mata. Semua hadirin pun turut haru.

Salah seorang saksi pernikahan yang hadir adalah Ketua MUI Sumbar Syamsul Bahri Khatib, sekaligus sebagai penasihat pernikahan.
 “Salah satu penyembuhan penyakit yang paling ampuh adalah dengan melaksanakan pernikahan. Sang suami terimalah keadaan istri dengan ikhlas. Begitu pula sang istri, saat ini sudah bertambah orang yang bertanggungjawab dengan anda. Tak hanya keluarga tapi juga seorang suami. Semoga dengan pernikahan ini anda lekas sembuh. Ingat laa tayasuu min rahmatillah,” ujar Syamsul Bahri.

Di tempat yang sama, perwakilan RS Ibnu Sina mengaku bahagia diberi kesempatan untuk melaksanakan pernikahan tersebut. “Ini merupakan pernikahan pertama yang diadakan di rumah sakit ini. Nemi sudah sebulan lebih dirawat di rumah sakit ini, dan saya lihat ia juga sudah berangsur membaik. Semoga dengan adanya ikatan lahir bathin ini, Nemi semakin cepat sembuh,” katanya.

Turut hadir, Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol, Ikhwan Matondang. “Suasana ini mengingatkan saya dengan pernikahan dahulu, saat menikah di rumah sakit, istri saya dulu menderita DBD. Alhamdulillah saat ini kami hidup bahagia dan dikaruniai empat orang anak. Uniknya, karena istri masih dirawat, pada resepsi pernikahan, istri digantikan neneknya. Jadi saya seolah-olah bersanding dengan neneknya saat itu,” kenangnya disambut tawa hadirin.

Saat diwawancarai setelah akad nikah, Nadirman mengungkapkan kebahagiannya.
“Saya sangat bahagia sekali. Apalagi dihadiri orang-orang terhormat di Sumbar dan orang-orang terpenting dalam hidup saya,” ucapnya haru.
“Sebelum dirawat, kami berencana akan menikah Februari 2012. Namun, dengan kesepakatan bersama, kami percepat pernikahan ini. Kami telah sembilan tahun saling kenal. Semoga istri saya cepat sembuh dengan dipercepatnya pernikahan ini,” imbuhnya. (Gita/Yulia)

Kamis, 08 Desember 2011

Kita Buat Dunia Kita Sendiri

Bismillah...

Assalamu'alaikum teman-teman yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik, adik-adik yang imut, dan kakak-kakak yang selalu dirahmati ALLAH SWT.

Judulnya cukup menarik bukan, KITA BUAT DUNIA KITA SENDIRI.

Maksudnya?

Yap kadang kita suka berandai-andai pengen bisa begini, pengen bisa begitu, pengen kayak orang yang itu, pengen yang ini.. dan sebagainya..

But IT CAN BE ACCOMPLISHED FULLY, maksudnya HAL ITU GAK AKAN TERWUJUD SEMUA
Manusia memilik berbagai macam keterbatasan, ALLAH udah memberikan skenario yang terbaik untuk kita melalui keputusannya kawan..

IMAJINASI adalah kata yang tepat untuk membuat dunia kita sendiri,dengan berbagai imajinasi kita mencoba membuat dunia yang kita inginkan di pikiran kita,  itu pun sadar tidak sadar...

Kawan....

Banyak banget loh keinginan-keinginan yang saya inginkan namun gak terwujud di dunia nyata,
Lalu saya berimajinasi saja,
Tapi rasanya berimajinasi pun kurang memuaskan ah..
Sampai suatu ketika saya memilik ide untuk menulis kawan,
Menulis sebuah cerita, dan cerita itu berisi imajinasi saya....
dimana dunia yang saya inginkan saya tuliskan disana kawan...

Ketika ada waktu luang, saya pun terus menuliskan dunia ciptaan saya sendiri dan benar-benar membuat hati ini terasa di dalamnya, membuat sentuhan-sentuhan drama yang menyentuh, atau sekedar berbagi ilmu yang kita sisipkan dicerita tersebut.

Begitulah cara saya membuat DUNIA SAYA SENDIRI KAWAN...

Kadang dengan menulis, cukup menutup mulut, membuka mata dan menjernihkan fikiran
bisa menghasilkan 'sesuatu' yang cukup memuaskan batin ini.

Karena pengalaman tersebut, saya pun jadi iri melihat penulis-penulis dimanapun berada bisa menerbitkan suatu buku dan dibaca banyak orang.

Bisa berbagi kawan, berbagi itu bisa menjadi ibadah nantinya, karena dapat memberikan inspirasi baru bagi banyak orang.

MARI KITA BUAT DUNIA SENDIRI,

Gak ada salahnya kan kita berimajinasi, gak ada salahnya kita buat tulisan keinginan kita dalam bentuk cerita, mungkin dengan tujuan awal ingin memuaskan diri sendiri ternyata bisa menjadi insiprasi buat orang lain... ^_^

Doggie