hujan, rintik,
deras, sama saja, air juga yang turun
di mata pun tak jauh beda, air juga nyatanya, hanya ini didalam labuhannya
di mata pun tak jauh beda, air juga nyatanya, hanya ini didalam labuhannya
hujan, dimana dikau
kan reda?
hatinya, tak dapat
lagi menampung
bekasnya jelas dan
terbaca
hujan, bahkan telah berteduh tetap ada membekas
hati dan hujan menyatu, berjejak dan entah sampai kapan terus
begitu, membekas
hujan tak kunjung reda, hati masih menampungnya,
bekas tak terhapus, -mungkin- selamanya
hati, tampaknya menampung hujan, penuh bekas
hujan, bgitu selalu, membekas
Puisi ini created by bg "coy" zikri yang dimuat di koran padang ekspres 25 november 2012
*pujanggaaaa :p
Mantaaappppp nian
BalasHapus