Minggu, 17 Juli 2011

Jadi Cerek Atau Cangkir . . ?

Sebenarnya cerek itu akan selalu mencurahkan isinya pada cangkir bila isinya air putih, maka akan keluar air putih, bila diisi air teh maka akan keluar air teh, bila diisi kopi, maka akan keluar air kopi tidak mungkin terjadi selain itu pada kondisi universal.

Cerek akan menuangkan isinya pada cangkir bila diminta/diinginkan, namun akan sulit bagi cerek bila cangkir nya ditutup/tertutup, karena tentu saja cerek takkan pernah bisa mengisi cangkir yang tertutup. Bila kondisi cangkir masih penuh, tentu saja cerek pun akan sia-sia saja menuangkan isinya, karena akan tumpah dan justru malah jadi mubadzir.

Namun bagaimana bila isi cangkirnya hanya setengah? tentu saja bisa diisi, dengan ketentuan setengah isi cangkir tersebut sama dengan apa yang akan dikeluarkan oleh cerek, bila berbeda, tentu saja seseorang takkan pernah merasakan apa rasa sejati isi si cerek, dan itupun sia-sia.

Kasus lain lagi adalah bila cangkir tersebut ternyata selalu berubah-ubah posisinya hingga tidak sesuai dengan sasaran tuang cerek entah selalu lebih tinggi ataupun berpindah-pindah, inipun akan tentu saja menyusahkan cerek untuk menuangkan isinya, karena hanya akan tumpah berceceran kemana-mana, hingga inipun sia-sia belaka.

Lalu harus bagaimana seharusnya? cara yang baik dan benar adalah bila si cerek mau sedikit merunduk untuk menuangkan isinya pada cangkir, dan cangkir mau meneguhkan posisi dan sikapnya untuk menerima isi cerek, dan tentu saja untuk lebih memudahkan cerek untuk menuangkan isinya cangkir juga harus ikhlas berada lebih rendah dari cerek.
Tapi ingat !! janganlah sekali-kali cangkir mau dituangkan isi cerek, bila telah tahu bahwa isi cerek hanyalah air kotor yang tak bermanfaat.
Nah, antum sekarang mau jadi cerek atau cangkir?

*Touch u’re heart ^^ (maaf belepotan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Doggie